Jenis – Jenis Speed Log
Water Reference speed log.
dimana data kecepatan kapal diukur
terhadap kecepatan gerak air relatif sekitar transducer, atau terhadap
tekanan air dinamik (dynamic pressure) yang timbul pada waktu kapal
bergerak maju. Diantaranya :
- Electro – magnetic speedlog.
- Pressure – tube speedlog (Pitot’s speedlog).
Ground reference speedlog
Dimana data kecepatan kapal diukur relatip terhadap suatu titik tertentu didarat atau dasar laut .
Diantaranya ialah :
- Doppler-effect speed log
- Acoustic correlation speed-log
- GPS
ELECTRO MAGNETIC SPEEDLOG
Bekerjanya electro-magnetic speedlog, didasarkan pada prinsip “hukum faraday”
yaitu ; “Jika suatu penghantar listrik mengalami perubahan medan magnit atau
bergerak memotong garis gaya medan magnit, maka penghantar listrik tersebut
timbul perubahan tegangan listrik atau e.m.f (electro motoric force).
CARA KERJA SPEEDLOG
Untuk membangkitkan getaran medan magnit
disekitar tranducer, solenoid (s) dialiri arus bolak balik I dengan
frekuensi dan intensitas arus tetap, sehingga intensitas medan magnet,
dari B menjadi “ B sin.ωt” tetap. Sebagai penghantar adalah air laut
disekitar transducer dengan jarak “ I” sama dengan jarak antara kontak
elektroda “a” dan “b”
Emf : B.sin ωt.I
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PENGGUNAAN ELCTRO MAGNETIC SPEEDLOG:
- Sifat arus bolak balik terhadap kumparan ialah bahwa tegangan (emf yang timbul) mendahului arus. Sehingga begitu speedlog dihidupkan langsung menunjukkan data kecepatan meskipun kapal belum bergerak sehingga harus selalu diadakan koreksi titik nol dan harus di kalibrasi.
-
Emf yang timbul pada sensor intensitasnya sangat kecil, kira-kira 100 μv sebanding dengan kecepatan I knot.
-
Emf yang timbul akan berubah jika daya hantar air laut terhadap arus
listrik berubah.Perubahan daya hantar air laut tersebut dipengaruhi oleh
suhu,kadar garam dan tekanan air laut.
-
Speed log ini mengukur kecepatan kapal dengan cara mengukur kecepatan
gerak relatip air yang mengalir pada permukaan badan kapal, karena itu
bentuk permukaan badan kapal disekitar transducer sangat mempengaruhi
hasil pengukuran kecepatan kapal.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PENGGUNAAN ELCTRO MAGNETIC SPEEDLOG:
- Gelombang pada laut bebas atau samudera dapat mempengaruhi hasil pengukuran kecepatan kapal.
-
Olengan dan anggukan (Rolling dan Pitching) kapal mempengaruhi
kecepatan gerak relatip air pada permukaan badan kapal, tetapi kesalahan
pengukuran kecepatan kapal karena pengaruh tersebut dapat
dikompensasikan dengan menurunkan sedikit sensitivitas pengukuran dg
menambahkan rangkaian listrik peredam R-C.
-
Ketelitian pengukuran kecepatan dengan electro-magnetic speedlog ini
dapat mencapai 0.1 % untuk kecepatan gerak maju atau mundur,sedangkan
untuk kecepatan gerak melintang kira-kira 2%.
PRESSURE-TUBE SPEEDLOG (PITOT’S SPEEDLOG)
Membran horizontalnya mengalami dua macam pressure :
1. Static pressure
2. Dynamic pressure
Static pressure adalah tekanan
hidrostatic air (air laut) dengan kekuatan sejarak “d” dimana jarak d
adalah jarak dari permukaan air laut sehingga permukaan membran
horisontal pada pressure chamber.
Dynamic pressure adalah pada waktu kapal
bergerak maju, air masuk melalui lubang horisontal pada tube A (gerak
relatip air) yang menghadap kedepan atau kearah haluan dan masuk keatas
kedalam lubang pada pressure chamber dibawah membran horisontal.
Prinsip “effect doppler” diketahui oleh Christian Doppler pada permulaan abad 19
yaitu : Jika suatu sumber getaran
memancarkan getaran bergerak relatip terhadap penerima getaran, sehingga
terjadi perubahan jarak, maka akan terjadi pergeseran frekuensi getaran
yang diterima terhadap frekuensi getaran yang dipancarkan. Frekuensi
getaran yang diterima (fr) menjadi lebih tinggi terhadap frekuensi
getaran yang di pancarkan (ft), pada gerakan relatip mendekat. Frekuensi
getaran yang diterima (fr) lebih rendah terhadap frekuensi getaran
yang dipancarkan (ft), pada gerakan relatip menjauh.
Penggunaan prinsip Doppler effect pada speedlog
Kenyataan adanya pergeseran frekuensi
(fd) pada Doppler effect, sering dimanfaatkan untuk mengukur kecepatan
gerak suatu benda yang membawa sumber getaran beserta pesawat
penerimanya.Speedlog modern menggunakan prinsip Doppler effect untuk
mengukur kecepatan kapal (v) relatip terhadap dasar laut (ground
reference speedlog). 2 Macam cara pemancaran getaran mekanik Ultrasonic,
yaitu : Dengan sistem “ continous waves (CW) untuk ini digunakan 2 buah
tranducer keramik, 1 buah berfungsi khusus sebagai tranducer pemancar,
dan memancarkan getaran mekanik ultrasonic terus menerus. 1 buah lagi
berfungsi sebagai tranducer penerima, selalu siap menerima echo untuk
diukur frekuensi penerimanya yaitu fr.
“Pulse mode” yaitu sistem pulsa, secara
berkala, dengan PRF (Pulse Repeatation Frequency) tertentu transducer
pemancar memancarkan pulsa getaran mekanik ultrasonic. Setelah itu
transducer tersebut berfungsi sebagai transducer penerima, dan
seterusnya. Dengan demikian diperlukan 1 buah transducer.
Perbandingan antara sistem “Pulse-mode dengan Continous waves (CW) mode :
Kondisi perairan, keadaan perairan tidak bersih, mengandung partikel, micro-organisme dan kotoran lainnya, yang melayang merata didalam perairan akan menyebarkan pancaran getaran mekanik ultrasonic, memperlemah echo yg diterima transducer hingga sulit di terima dan dideteksi.
Aeration, yaitu timbulnya gelembung-gelembung udara oleh riak air yang ditimbulkan oleh putaran baling-baling, terutama pada saat kapal mundur, atau karena berolah gerak dengan dermaga dan lain sebagainya,dimana gelembung-gelembung udara tersebut melewati permukaan transducer.
Trim dan List, trim yang berbeda dari yang seharusnya mempengaruhi ketelitian pengukuran kecepatan maju/ mundur, sedangkan list mempengaruhi pengukuran kecepatan gerak transversal.
By : D.Ricardo
- CW mode sistem, ketelitian pengukuran kecepatan v lebih andal, terutama pada kedalaman laut hingga 60 m. sedangkan Pulse mode dapat dipergunakan hingga kedalaman 300 m. tetapi tingkat ketelitiannya lebih rendah. Pulse mode tergantung pula oleh faktor PRF.
- CW mode memerlukan jumlah transducer 2 kali dari pulse mode. Untuk janus configuration system dan untuk pengukuran kecepatan kapal v dengan dua poros laju, Pulse mode memerlukan 4 transducer. Sedangkan CW mode memerlukan 8 transducer.
-
Gelembung- gelembung udara karena riak air akibat putaran baling –
baling, terutama pada waktu kapal mundur, atau karena hal lain,
berpengaruh memperendah ketelitian dan kemampuan kerja sistem CW mode.
-
Meskipun ketelitian Pulse mode lebih rendah dari CW mode, tetapi
tingkat ketelitian tersebut relatip konstan untuk semua kedalaman.
Sedangkan pada CW mode teliti pada perairan dangkal, makin dalam
perairan makin kurang teliti, hingga kedalaman 60 m saja masih dapat
dideteksi, selebihnya sangata sulit.
Kondisi perairan, keadaan perairan tidak bersih, mengandung partikel, micro-organisme dan kotoran lainnya, yang melayang merata didalam perairan akan menyebarkan pancaran getaran mekanik ultrasonic, memperlemah echo yg diterima transducer hingga sulit di terima dan dideteksi.
Aeration, yaitu timbulnya gelembung-gelembung udara oleh riak air yang ditimbulkan oleh putaran baling-baling, terutama pada saat kapal mundur, atau karena berolah gerak dengan dermaga dan lain sebagainya,dimana gelembung-gelembung udara tersebut melewati permukaan transducer.
Trim dan List, trim yang berbeda dari yang seharusnya mempengaruhi ketelitian pengukuran kecepatan maju/ mundur, sedangkan list mempengaruhi pengukuran kecepatan gerak transversal.
By : D.Ricardo
ECHOSOUNDER ATAU PERUM GEMA
Definisi
Echosounder Adalah : Suatu alat navigasi
elektronik dengan menggunakan system gema yang dipasang pada dasar kapal
yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk
dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah
kapal secara vertical.
Sejarah Penggunaan Echosounder
Salah satu referensi bahwa sinyal suara
sudah digunakan mulai sekitar tahun 1490 berasal dari catatan harian
Leonardo da vinci yang menuliskan : “Dengan menempatkan ujung pipa yang
panjang didalam laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat
mendengarkan kapal-kapal laut dari kejauhan”. Ini mengindikasikan bahwa
suara dapat berpropagasi di dalam air. Ini yang disebutkan dengan Sonar
pasif ( passive Sonar) karena kita hanya mendengar suara yang ada.
Pada abad ke 19, Jacques and Pierre Currie menemukan piezoelectricity,
sejenis kristal yang dapat membangkitkan arus listrik jika kristal
tersebut ditekan, atau jika sebaliknya jika kristal tersebut dialiri
arus listrik maka kristal akan mengalami tekanan yang akan menimbulkan
perubahan tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan dengan air.
Selanjutnya signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang
selanjutnya disebut dengan Sonar Aktif( Active Sonar).
Penggunaan akustik bawah air mulai
berkembang pesat pada saat pecahnya Perang Dunia pertama terutama untuk
pendeteksian kapal selam dengan penempatan 12 hydrophone (yang setara
dengan microphone untuk penggunaan didarat) yang diletakan memanjang di
bawah kapal laut untuk mendengarkan sinyal suara yang berasal dari kapal
selam. Setelah Perang Dunia I, perkembangan penggunaan akustik bawah
air berjalan dengan lambat dan hanya terkonsentrasi pada aplikasi untuk
militer. Setelah pecah perang Dunia II kembali pengguanaan akustik bawah
air berkembang dengan pesat. Penggunaan torpedo yang menggunakan sinyal
akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan yang hebat pada jaman
itu.
System Kerja Echosounder
Dikenal terdapat satu pemancar yang
membangkitkan / menimbulkan getaran-getaran listrik dalam bentuk
impuls-impuls getaran-getaran ini disalurkan ke suatu alat yang
ditempatkan pada dasar kapal dan yang merubah energi listrik menjadi
getaran-getaran di dalam air laut.
Getaran- getaran yang terakhir ini juga
dikirimkan dalam bentuk impuls-impuls vertikal ke dasar laut dan dari
dasar laut dipantulkan kembali. Sebagian dari energi yang dipentulkan
itu ditangkap kembali sebagai gema oleh alat tersebut dan diubah menjadi
impuls-impuls tegangan listrik yang lemah. Satu pesawat penguat
memberikan kepada getaran-getaran gema listrik satu amplitude lebih
besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu pesawat
petunjuk (indikator) dan membuat gambar.
Pengiriman / pemancaran dan penerimaan
impuls-impuls di dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk
tersebut dapat dijadikan ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut.
Frequensi dari getaran-getaran air berbeda-beda menurut pabrik yang
memproduksi pesawat perum gema, dan besarnya frequensi tersebut terletak
antara 10.000 sampai beberapa puluhan ribu detik. Apabila
getaran-getaran itu lebih besar dari 20.000 disebut getaran ultra sonore
atau super sonis (getaran tinggi). Getaran-getaran yang lebih kecil
disebut sonis atau getaran rendah, yang dapat mengirimkan gelombang-
gelombang suara yang dapat di dengar.
Transmitter menerima secara
berulang-ulang dalam kecepatan yang tinggi, sampai pada orde kecepatan
milisekon. Perekaman kedalaman air secara berkesinambungan dari bawah
kapal menghasilkan ukuran kedalaman beresolusi tinggi sepanjang lajur
yang disurvei. Informasi tambahan seperti heave (gerakan naik-turunnya
kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut), pitch (gerakan kapal
ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah kapal), dan roll
(gerakan kapal ke arah sisi-sisinya (lambung kapal) atau pada sumbu
memanjang) dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan nama
Motion Reference Unit (MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi
pengukuran kedalaman selama proses berlangsung.
Kecepatan merambat dari getaran-getaran
suara di dalam air laut terletak antara 1435 m– 1500 m per detik, dan
getaran-getaran suara ini tergantung pula dari : 1. Suhu 2. Kadar garam
3. Tekanan air t
Waktu antara saat pengiriman impuls dan
saat penerimaan gema secara sederhana dapat dikemukakan dalamnya air
dengan menggunakan rumus :
Susunan Echosounder
Rangkaian peralatan Echosounder (perum gema) itu terdiri dari :
- Transmitter, adalah pesawat yang membangkitkan getaran-getaran listrik
- Oscillator, adalah pesawat pada dasar kapal yang merubah energi listrik menjadi energi acoustic dan sebaliknya.
- Amplifier,adalah pesawat pengeras / penguat
- Indikator, adalah pesawat untuk mengukur waktu dan penunjukan dalamnya air.
- Recorder, adalah pesawat yang mencatat dalamnya air yang diukur pada lajur kertas.
Cara Menghidupkan Echosounder
- Periksa bagian-bagian utama Echosounder.
- Periksa kabel-kabel listrik sudah tersambung dengan baik, lalu tekan tombol saklar listrik ke posisi “ON”, selanjutnya tekan tombol “POWER DC” IC Regulatead Power Supply ke posisi “ON”.
- Tekan tombol “POWER” sampai terdengar bunyi “beep” sebanyak 2 kali.
- Echosounder siap untuk dipergunakan.
- Atur tingkat kecerahan tampilan monitor dengan cara menekan tombol “BRIGHT”.
- Putar “GAIN CONTROL”, gunakan : – “LOWER” untuk dipergunakan pada perairan dangkal. – “HIGH” untuk dipergunakan di perairan dalam.
- Atur skala jarak kedalaman perairan, dengan menekan tombol “BASIC RANGE.
- Tekan tombol “PICTURE FEED” untuk mengatur kecepatan pergerakan layar monitor.
- Tekan tombol “STC” untuk melihat sensitivitas GEMA.
- Tekan tombol “MENU” untuk melihat dan mengatur hal-hal lain sesuai kebutuhan. Gbr. Transducer / Receiver.
Cara Mematikan Echosounder
- Normalkan “VARIABLE RANGE MARKER” ke posisi nol dengan menekan tombol cara menekan tombol “VARIABLE RANGE MARKER” lanjutkan dengan menekan tombol ▲ .
- Tekan tombol “POWER” ke posisi “OFF”.
- Tekan tombol “POWER DC” Power Supply ke posisi “OFF”.
- Tekan tombol saklar arus listrik ke posisi “OFF”.
Tombol-tombol Switch Echosounder
- POWER : untuk mengaktifkan dan mematikan pesawat.
- BASIC RANGE : berfungsi untuk memilih skala jarak jangkauan kedalaman perairan.
- RANGE PHASING : berfungsi untuk mengukur kedalaman secara bertahap.
- EXPANTION RANGE : berfungsi untuk memfokuskan tampilan baik pada dasar perairan maupun pertengahan perairan agar lebih detail.
- PICTURE FEED : Untuk mengatur kecepatan jalannya pergerakan tampilan layar monitor.
- VARIABLE RANGE MARKER (VRM) : berfungsi untuk mengukur jarak kedalaman target (membaring) secara pasti.
- POINTER : berfungsi untuk mengarahkan dan memfokuskan kursor.
- ECHO THRESHOLD : berfungsi untuk memberikan sensitivitas gema yang diinginkan sehngga akan dihasilkan pancaran gema yang tepat dan akan terlihat tampilan yang memuaskan.
- WHITE LINE : untuk membedakan gema yang berasal dari dasar perairan dengan gema yang berasal dari ikan.
- SENSITIVITY TIME CONTROL (STC) : untuk mengatur sensitivitas gema yang dihasilkan sehingga dihasilkan gema yang optimal.
- BRIGHT : untuk memperjelas tingkat kecerahan monitor.
Fungsi – Fungsi Lain Dari Echosounder
- Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut (Subbottom Profilers).
- Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping).
- Pencarian kapal-kapal karam di dalam laut.
- Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
- Analisa Dampak Lingkungan di Dasar laut.
Koreksi Pada Sistem Echosounder
- Koreksi Draft. Yaitu koreksi jarak antara pernukaan transducer dengan permukaan laut.
-
Koreksi penyimpangan kecepatan rambat getaran mekanik ultrasonic. Koreksi ini di sebabkan oleh pengaruh kadar garam, suhu, dan tekanan air laut.
-
Koreksi Paralax
- Jika perum gema menggunakan 2 tranducer, 1 tranducer khusus untuk pemancaran dan 1 tranducer lagi khusus untuk menerima.untuk itu biasany digunakan tranducer magneto strictive
- Penempatan tranducer terpisah, secara transversal, 1 dilambung-kiri, 1 lagi dilambung kanan.
- jarak penempatan keduan tranducer, makin besar jaraknya makin besar kesalahan paralax
- Dalamnya laut yang di ukur, makin besar kedalaman laut makin besar kesalahan paralax.
Kalibrasi Echosounder
Adalah cara menetukan koreksi perum gema
secara experimental, dalam bata-batas kedalaman laut tertentu, dengan
membandingkan hasil pengukuran dalamnya laut dengan cara pengukuran yang
lebih teliti dengan dalamnya laut yang diukur dengan perumgema yang
dikalibrasikan tersebut.dengan cara perhitungan tertentu,besarnya
koreksi-koreksi tersebut dapat dikoreksi.
Tranducer
Merupakan sensor dari perum gema. Ada
yang berfungsi sebagai tranducer pemancar, tranducer penerima, dan ada
yang berfungsi sebagai tranducer pemancar sekaligus sebagai tranducer
penerima.
kegunaan tranducer pemancar adalah
merubah getaran listrik ultrasonic menjadi getaran mekanik ultrasonic
dan memancarkannya secara terberkas kedasar laut. Kegunaan tranducer
penerima untuk merubah getaran mekanik ultrasonic echo yang di pantulkan
oleh dasar laut menjadi getaran ultrasonic.
Tranducer
Didasarkan sifat bahan yang digunakan ada 2 macam tranducer :
- Tranducer Magneto-striction. Bahan logam tertentu,misalnya nikel,cobalt,ferronikel atau alloy dari logam nikel lainnya, jika mendapat pengaruh medan magnet akan berkontraksi ada yang memanjang atau memendek tidak tergantung dari arah medan magnet tersebut kecuali jika logam tersebut telah termagnitkan sebelumnya.
-
Tranducer elctro-strictive atau Piezo-electric Cara kerjanya
didasarkan pada prinsip Piezo-electric yaitu : bahan kristal
tertentu(misal kristal kwarsa) bila pd permukaannya mengalami perubahan
tekanan mekanic atau getaran mekanic pada permukaan tersebut timbul
perubahan tegangan listrik atau getaran listrik sesuai dengan perubahan
getaran mekanik yg dialaminya.
System Pemancaran Getaran Mekanik Ultra-Sonic
Ada dua macam sistem pemancaran getaran mekanik ultrasonic.
- Secara terus menerus atau “continous waves” Getaran mekanik ultra-sonic dipancarkan terus menerus oleh tranducer pemancar khusus,selanjutnya echo dari pancaran tersebut diterima secara terus menerus oleh tranducer penerima khusus.Pengukuran dalamnya laut dilakukan dengan mengukur perbedaan phase antara getaran yang di pancarkan dengan phase echo getaran yang diterima.system ini mengunakan 2 tranducer, satu berfungsi khusus sebagai pemancar dan satulagi berfungsi khusus sebagai penerima.Sistem ini jarang digunakan pada kapal niaga umumnya, karena biaya lebih mahal,dan karena memancar terus menerus kemungkinan gangguan interfensi dan nois lebih besar.
-
System Getaran mekanik ultra-sonic dipancarkan terus menerus oleh tranducerpemancar khusus,selanjutnya echo dari pancaran tersebut diterima secaraterus menerus oleh tranducer penerima khusus.Pengukuran dalamnya lautdilakukan dengan mengukur perbedaan phase antara getaran yang dipancarkan dengan phase echo getaran yang diterima.system ini mengunakan2 tranducer, satu berfungsi khusus sebagai pemancar dan satulagi berfungsikhusus sebagai penerima.Sistem ini jarang digunakan pada kapal niagaumumnya, karena biaya lebih mahal,dan karena memancar terus meneruskemungkinan gangguan interfensi dan nois lebih besar.
Catatan Penulis : Tulisan ini dapat
digunakan sebagai referensi pengetahuan tentang echosounder. Akan tetapi
di atas kapal sendiri terdapat berbagai macam jenis, type ataupun merk
dari echosounder sehingga kemungkinan beberapa dari tulisan ini tidak
bisa diaplikasikan untuk semua jenis echosounder diatas kapal
NAVIGASI ELEKTRONIK UNTUK ANT-IV
SEJARAH SATELLIT
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan
Satelit buatan manusia pertama adalah
Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, yang
memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala
disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu
lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.
Sputnik2 diluncurkan pada tanggal 3
November 1957 dan membawa awakmahluk hidup pertama ke dalam orbit,
seekor anjing bernama Laika.Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan
satelit pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut
Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy),tetapi mereka
tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata
militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik,
dan propaganda.
Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih
mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau meluncurkan satelit pada
musim semi 1958. Hal ini kemudiandiketahui sebagai Project Vanguard.
Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan
satelit pada musim gugur 1957.
Pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan
Angkatan Laut mengerjakan Project Orbiter, yang menggunakan wahana
Jupiter C untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan
Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari
1958.
Angkatan Udara Amerika menggunakan
berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United States
Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit
yang mengorbit bumi.
Satelit buatan manusia terbesar pada saat
ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Internasional
(International Space Station). Sampai dengan 19 Januari 2000, jumlah
satelit buatan manusia yang telah diluncurkan men-gorbit Bumi adalah
5159 satelit, dimana 2647 masih aktif pada waktu tersebut .
JENIS-JENIS SATELLIT
- Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
- Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro;
- Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
- Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
-
Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
-
-
Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai
tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan
dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa
utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai
transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup
jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan
tahunan.
-
Satelit cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
-
Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi
baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit
mini (500200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di
bawah 10 kg).
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
- Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi , dan waktu yang diperlukan satelite ini untuk mengelilingi bumi adalah 1x dalam 1,5 jam. Orbit ini di gunakan penerbangan antariksa berawak antara lain misi Appolo, roket, Mercury, roket X-15, danpesawat ulang alik SpaceShipOne.
- Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km. waktu untuk mengelilingi bumi antara 5-12 jam dan hanya dapat dilihat antara 2-4 jam/hari.
-
HEO (High Earth Orbit/Highly Elliptical Orbit)
High Earth Orbit (orbit tinggi) merupakan orbit yang ada di atas orbit geo-sinkronus (di atas 35786 km) Orbit ini biasanya sangt terpengaruh oleh bentuk bumi yang membuncit di bagian ekuator, serta oleh gaya tarik antara matahari dan bulan. Orbit HEO sangat di sukai untuk alat-alat pengukuran magnetosfer dan observatorium luar angkasa. Satelit yang pernah berada di orit ini antara lain satelit militer Molniya 1-01 milik Rusia dan satelit navigasi Vela milik Amerika.
-
Geosynchronous Satelite
Satelite ini mengorbit bumi diatas garis Khatulistiwa dengan ketinggian 36.000 km dari bumi.Satelite yang mempunyai ketinggian seperti ini lintasannya akan mengelilingi bumi dengan waktu 24 jam, maka satelite ini akan selalu tampak diam terhadap suatu permukaan bumi.Satelite ini paling menguntungkan dan paling banyak dipakai.Biaya untuk mengontrol satelite ini juga rendah dikarenakan satelite ini bisa terlihat 24 jam dari bumi. Satelit yang banyak di tempatkan di sini adalah satelit komunikasi dan cuaca.
-
Orbit Polar
Orbit Polar mengelilingi bumi melewati kutub dan berbentuk lingkaran. Satelit di orbit ini di gunakan untuk keperluan navigasi, cuaca, dan pengamatan sumber-sumber daya alam.
-
Orbit Matahari
Satelit buatan ada juga yang di tempatkan di orbit planet lain atau di orbit heliosenrtik (mengelilingi matahari). Satelit buatan yang di tempatkan di orbit matahari biasanya satelit sains. Misalnya wahana Deep Impact milik Amerika Serikat yang bertugas mengamati komet 9P/Tempel 1, juga wahana Stardust untuk emmpelajari komet Wild 2. Wahana lain yang masih aktif di orbit matahari antara lain Rosetta(Eropa) dan Nozomi (Jepang)
HUKUM KEPLER
Karya Kepler sebagian dihasilkan dari
data-data hasil pengamatan yang dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi
planet-planet dalam geraknya di luar angkasa. Hukum ini telah dicetuskan
Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga Hukum-nya tentang
gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler,
terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler
mengenai gerak planet.
- Hukum I : Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada disalah satu fokusnya. Jadi, hukum Kepler pertama secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi matahari.
- Hukum II :Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. Bahwa Planet bergerak lebih cepat didekat matahari dan lambat dijarak yang jauh. Sehingga jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu.
-
Hukum III : “Perioda kuadrat suatu planet berbanding
dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari”. dimana P
adalah periode orbit planet dan a adalah axis semimajor orbitnya.
Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali
orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet
tersebut dari matahari.
GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)
SEJARAH GPS
GPS (Global Positioning System) merupakan
sistem navigasi satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat (US DoD = United States Department of Defense). GPS
memungkinkan kita mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan
ketinggian di atas permukaan laut). Jadi dimanapun kita berada di muka
bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan tepat. Sistem
navigasi GPS dengan menggunakan satelit pertama kali diluncurkan oleh
angkatan laut Amerika Serikat pada tahun 1960. Nama satelitnya: Transit,
terdiri dari 5 konstelasi satelit. Sebelumnya GPS hanya digunakan untuk
kepentingan militer Amerika Serikat dibawah Departemen Pertahanannya.
Baru pada tahun 1978 kalangan non-militer dapat memanfaatkan kegunaan
dari alat ini. Akan tetapi saat itu baru pada tingkat korporat, dimana
penggunaannya terutama di dunia penerbangan, pembuatan peta, survey dan
keperluan ilmiah lainnya. Dengan kejadian tertembaknya pesawat Korean
Airlines di tahun 1983 oleh Uni-Soviet maka presiden Amerika Serikat
waktu itu, Ronald Reagan, memerintahkan penggunaan sistem GPS untuk
kalangan awam secara gratis. Jadi sejak saat itu industri telekomunikasi
memanfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin dengan membuat alat navigasi
dan bisa dijual bebas secara langsung.
Hingga Maret 2008, sudah ada 31 satelit
yang aktif mendukung sistem GPS yang mengorbit mengelilingi bumi kita.
Kumpulan satelit-satelit itu diberi nama NAVSTAR-GPS. Pengelolaan
penggunaan sistem satelit GPS ini dipegang oleh Angkatan Udara Amerika
Serikat. Selain NAVSTAR-GPS, juga ada konstelasi satelit lain milik
negara-negara tertentu seperti GALILEO milik negara-negara Eropa,
COMPASS milik Cina, GLONASS milik Rusia dan IRNSS milik India.
Mengapa harus ada banyak satelit ?
Satu buah satelit yang mengitari bumi
pada ketinggian 20.000 km hanya dapat meng-cover seper lima dari
permukaan bumi.Dengan jumlah 31 satelit yang mengitari bumi paling tidak
ada 8 hingga 12 satelit yang dapat mengirim sinyal secara bersamaan ke
satu titik di bumi. Semakin banyak sinyal yang diterima oleh receiver
GPS di bumi semakin akurat data dan informasi yang tersaji. Karena semua
sinyal yang diterima itu saling mengoreksi satu sama lain yaitu dengan
cara menghitung posisi satelit, selisih sudut dan waktu pengirimannya.
Untuk menginformasikan posisi user, 24
satelit GPS yang ada di orbit sekitar 12,000 mil di atas kita. Bergerak
konstan bergerak mengelilingi bumi 12 jam dengan kecepatan 7,000 mil per
jam. Satelit GPS berkekuatan energi sinar matahari, mempunyai baterai
cadangan untuk menjaga agar tetap berjalan pada saat gerhana matahari
atau pada saat tidak ada energi matahari. Roket penguat kecil pada
masing-masing satelit agar dapat mengorbit tepat pada tempatnya.
Satelit GPS adalah milik Departemen Pertahanan (Department of Defense) Amerika, adapun hal-hal lainnya:
- Nama satelit adalah NAVSTAR
- GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978
- Mulai ada 24 satelit dari tahun 1994
- Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali
- GPS satelit beratnya kira-kira 2,000 pounds
- Kekuatan transmiter hanya 50 watts atau kurang
PRINSIP DASAR GPS
GPS terdiri dari 3 segmen: Segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan pengguna:
- Segmen angkasa: terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
- Segmen Kontrol/Pengendali: terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan dikirim ke satelit GPS.
- Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS)yang biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan dan waktu.
KEGUNAAN POKOK GPS RECEIVER
- Menentukan kecepatan kapal relatif terhadap suatu titik di darat atau “speed overground” (s.o.g.)
- Menentukan arah gerakan kapal relatif terhadap suatu titik tertentu di darat atau “course over ground” (c.o.g.)
- Menentukan jarak tempuh kapal dengan kecepatan tetap atau berubah-ubah dalam interval waktu tertentu.
- Menentukan perkiraan waktu tiba di pelabuhan tujuan (Estimated Time of Arrival = ETA)
- Menentukan sisa waktu yang harus ditempuh hingga tempat tujuan (Estimated Time of Enroute = ETE).
- Menentukan “cross track error” (XTE), jarak dari suatu titik tertentu dari arah garis pelayaran yang telah ditentukan hingga posisi yang sebenarnya karena terjadinya penyimpangan arah garis pelayaran setelah berlayar selama waktu tertentu.
- Menentukan way-point, menyimpan posisi tertentu yang sangat penting dalam memory, yang dapat digunan untuk titik referensi untuk mengubah arah pelayaran, sebagai peringatan posisi bahaya navigasi, lokasi untuk labuh jangkar dan lain-lainnya.
-
Membuat bagan panduan bernavigasi menuju way-point tertentu untuk
dilakukan homing. Terdapat dua jenis bagan untuk homing, yang disebut
“highway page” dan “compass page”. Disamping kedua bagan tersebut pada
layar terdapat data sebagi berikut :
- Baringan kearah way-point yang dituju
- Jarak yang harus ditempuh
- Kecepatan kapal (s.o.g.)
-Waktu yang masih harus ditempuh (ETE) -
Menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta (map-page). Dengan skala yang dapat dipilih menurut sekala yang tersedia dalam program. Pada peta tersebu terdapat data/gambar– Posisi-posisi dan arah garis pelayaran(c.o.g.) yang sudah dilayari.
– Posisi akhir menuju way-point berikutnya
– Arah garis pelayaran menuju way-point berikutnya
-.Kecepatan menuju way point tersebut, dan lain-lain
PENENTUAN POSISI DENGAN GPS
Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS
adalah pengukuran jarak secara bersama sama ke beberapa satellit (yang
koordinanya telah di ketahui) sekaligus.untuk menentukan koordinat suatu
titik dibumi Receiver, setidaknya membutuhkan 4 Satellit yang dapat
ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara default posisi atau koordinat
yang diperoleh bereferensi ke global Datum yaitu World Geodetic System
1984 atau di singkat WGS’84.
Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi menjadi 2 Metode yaitu Metode Absolut dan Metode Relatif :
Metode Absolut atau dikenal juga
sebagai point positioning, menentukan posisi hanya berdasarkan pada satu
pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi dalam beberapa
meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukkan bagi
keperluan NAVIGASI.
Metode Relatif atau disebut dengan
Differensial positioning, menentukan posisi menggunakan lebih dari satu
buah receiver, satu GPS dipasang pada lokasi tertentu di muka bumi dan
secara terus menerus menerima sinyal dari satellit dalam jangka waktu
tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Metode
ini menghasilkan posisi berketelitian tinggi (umumnya kurang dari satu
meter) dan diaplikasikan untuk keperluan survey GEODETIC.ataupun
pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi.
KESALAHAN DALAM PENENTUAN POSISI
Beberapa kesalahan dalam penentuan
posisi dengan metode absolut ini antara lain disebabkan oleh : efek
multifath,efek selective availability (SA), maupun kesalahan atas
ketidaksinkronan antara peta kerja dan setting yang dilakukan pada saat
penggunaan GPS.
Multifath
adalah fenomena dimana sinyal satelit tiba di antenna receiver melalui
dua atau lebih lintasan berbeda. Hal ini biasa terjadi jikalau kita
melakukan pengukuran dekat dengan benda reflektif seperti dibawah kawat
yang bertegangan tinggi, didekat pulau dll. Untuk mengatasinya : Hindari
pengambilan dekat dengan benda-benda reflektif dan lakukan pengambilan
secara berulang-ulang dan diambil rata-ratanya.
SA adalah
teknik pemfilteran yang diaplikasikan untuk memproteksi ketelitian
tinggi GPS bagi khalayak umum dengan cara mengacak sinyal-sinyal dari
satelit terutama yang berhubungan dengan informasi waktu. Koreksinya
hanya dapat dilakukan oleh pengelola GPS ataupun pihak militer Amerika
saja. SA merupakan sumber kesalahan paling besar bagi penentuan posisi
dengan metode absolut. Namun dengan menerapkan metode relatif
(differential Positioning) kesalahan tersebut dapat dikurangi.
Ketidak akuratan posis karena setting
GPS yang tidak pas ini hanya dapat diatasi dengan menge-set parameter
GPS saat dipakai sesuai dengan parameter kerja yang dipergunakan. Hal
tersebut biasanya terkait dengan system proyeksi dan koordinat, serta
Datum Yang dipergunakan dalam peta kerja.
SEKILAS TENTANG SYSTEM KOORDINAT
Pengenalan tentang system koordianat
sangat penting agar dapat menggunakan GPS secara optimum. Ada dua
klasifikasi tentang system koordinat yang dipakai oleh GPS maupun dalam
pemetaan yaitu: system koordinat Globar (GEOGRAFI) dan system koordinat
di dalam bidang proyeksi :
Koordinat GEOGRAFI di ukur dalam
lintang dan bujur dalam besaran derajad desimal, derajad menit desimal,
atau derajad menit detik. Lintang diukur terhadap equator sebagai titik
Nol (0° sampai 90° positif kearah utara dan 0° samapai 90° negatif ke
arah selatan). Bujur diukur berdasarkan titik Nol di Greenwich 0°sampai
180° kearah timur dan 0° samapai 180° kearah barat.
Koordinat didalam bidang proyeksi
tertentu. Umumnya berkait erat dengan system proyeksinya,walaupun
adakalanya digunakan Koordinat GEOGRAFI dalam bidang proyeksinya.
Membicarakan system koordinat dalam bidang proyeksi tidak terlepas dari
DATUM. Datum yang umum digunakan dalam perpetaan yaitu DATUM HORIZONTAL
dan DATUM VERTICAL.
ISTILAH – ISTILAH DALAM GPS
- Lock On Road Adalah : Fasilitas ini memungkinkan map pointer akan selalu berada tepat pada suatu jalur meskipun kenyataannya pengguna berpindah tempat dalam batas toleransi jarak tertentu.
-
Map Orientation Adalah : Atribut ini memungkin untuk menset tampilan
peta di GPS, dimana bila mode: North Up Bagian atas peta yang
ditampilkan adalah identik dengan kutub Utara bumi, sehingga apabila
kita melakukan perjalanan maka yang berubah adalah sudut map pointer.
-
Track Up : Bagian atas peta searah dengan apa yang ada di depan
pengguna. Pergerakan yang terjadi akan mengakibatkan peta yang ada pada
GPS device akan berubah/berputar arah.
-
Point Of Interest (POI) Adalah : Objek/tempat-tempat menarik (POI:
Point Of Interest) adalah fasilitas yang di berikan Garmin untuk
menandai sekaligus mengelompokkan suatu lokasi, sehingga mempermudah
dalam proses pencariannya.
-
Routing Adalah : Pengguna diberi kemudahan dalam menentukan jalur
yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat tiga tipe
pencarian jalur yakni: Short distance (jarak tempuh terdekat) Faster
Time (waktu tempuh tercepat) Off Road (abaikan jalan yang ada, tarik
garis lurus dari tempat berada ke tempat tujuan).
-
Tracklog Interval Adalah : berguna untuk menandai perjalanan yang
telah dilalui, sehingga apabila diperlukan pengguna bisa balik ke jalur
semula dengan menelusuri kembali jejak track yang telah terbentuk.
-
Waypoint Adalah : bisa diartikan sebagai penanda sementara terhadap suatu posisi dan setiap GPS device memiliki total jumlah waypoint yang berbeda-beda.